Mencoba untuk Tersenyum Saat Kecewa

Suatu hari aku diajukan beberapa pertanyaan :

Tanya : Apabila kamu suka seseorang, kamu sudah menyatakannya. Akan tetapi dia akhirnya meninggalkanmu, dia lebih memilih yang lain. Bagaimana perasaanmu?
Jawab : (menghela nafas) Tentu saja aku kecewa, perasaan kecewa itu pasti ada...
Tanya : Lalu ?
Jawab : Aku berusaha mengikhlaskannya. Mau bagaimana lagi? Aku tidak bisa memaksakannya untuk memilihku. Mungkin ia memilih orang lain karena mungkin ia lebih pantas dan suka dengannya. Aku nggak mau memaksanya dan membuatnya sakit hati untuk memilihku. Sudah biarkan saja, kita juga merasa bahagia apabila ia bahagian dengan pilihannya.
Tanya : Apakah kau sebut ini perselingkuhan?
Jawab : Tidak...tentu saja tidak. Selama kita belum sah secara hukum dan agama, aku tidak bisa menyebutnya perselingkuhan.
Tanya : Apa kau tetap berusaha untuk mengejarnya ?
Jawab : Kalau semisalnya dia masih memberiku harapan mungkin iya. Sudahlah, santai saja. Kalaupun dia benar-benar jodoh yang tertulis di Lauhul Mahfudz..ya...nggak mungkin lari kemana. Walaupun awalnya kita nggak ada kecocokan ataupun nggak saling kenal. Percayalah !
Tanya : Oh ya?
Jawab : Tentu saja ! sekali lagi aku nggak mau mengubah takdirku yang tertulis, memaksa untuk mengganti nama jodohku disana. Aku nggak mau memaksa takdir mendekatkanku pada dia. Semua itu kembali kepada takdir, Destiny.
Tanya : Hmmm... (keningnya berkerut)
Jawab : Kenapa?
Tanya : Kamu orang yang tabah ya?
Jawab : Berusaha tabah kok :) Aku sebenarnya bukan tipe wanita yang mudah mengalah, pasrah dipermainkan lelaki. Tidak ! aku tidak merasa dipermainkan lelaki, aku tidak merasa diinjak harga diriku...ikhlas...
Tanya : Lantas, apakah kamu kecewa selamanya sama orang yang kamu suka lalu pergi meninggalkanmu begitu saja?
Jawab : Tentu saja saya kecewa, akan tetapi tidak selamanya. Tetapi aku ikhlas dan selalu mendoakan kebahagiaannya. Kita boleh saja kecewa berat dengan orang lain, tetapi jangan sampai membencinya dan menjadikan dia musuh. Tahu sendiri kan, apabila rasa benci itu bercokol dalam hati, hidup ini serasa tidak tenang :)

Unesia Drajadispa

No comments: